Saturday, February 11, 2012

Kisah Hidupku Bagian 1


MENCARI PERSAHABATAN YANG SESUNGGUHNYA.
Orang tua saya menikah selama 4 tahun baru mendapat seorang anak yaitu saya, dan sudah puas berobat kemana-mana. Mungkin karena Allah SWT masih belum ingin memberi rezeki dan setelah 4 tahun baru lahir seorang anak laki-laki, tepatnya hari senin 3 Februari 1992, yang bermula dari jam 02:30-06:00 sakitnya, sampai-sampai ingin di bawa ke puskesmas sekura menggunakan sampan dan bapak saya yang mendayungnya, akhirnya sebelum sampai ke puskesmas ibu sudah melahirkan di dalam sampan yang di sekitarnya adalah sungai yang sangat luas dan dalam, ketika itu masih dalam perjalanan menuju puskesmas sekura. Dan ketika saya berumuran 2 tahun sering sakit dan hampir setiap bulan atau tahunnya saya berobat.
Dahulu semenjak saya masih kecil, sering di nakali teman-teman saya, dan di bohongi. Dan ketika itu, saya mempunyai sepeda ban tiga, dan ketika itu saya di bujuk teman-teman saya untuk membawa sepeda saya itu ke jembatan besar. Dan pada waktu itu saya di asuh oleh alm nenek saya.....
Ketika saya masih kecil, saya sangat disayangi oleh ke dua orang tua saya, terutama ayah saya. Kemana pun ia pergi pasti membawa saya bersamanya, pada waktu itu saya memiliki mainan yang lengkap, ada pesawat jet, monyet bermain dram, pinguin loncat, dan lain-lain. Sayangnya saya orangnya tidak begitu hemat, habis semua mainan saya rusakkan. Saya mempunyai adik perempuan, namanya ita ( Elita ). Sewaktu kecil dia sering saya nakali, saya tangisi, saya jahili, dan lain-lain. Semenjak saya kelas 4 SD saya memiliki teman akrab, namanya erpandes. Tapi, sayangnya sewaktu kenaikkan kelas, dia tidak naik. Jadi kami berpisah, dan pada kelas 5 SD saya duduk dengan rombongan suharmini ( minik ), siska ( ika ), dan netik. Dan gara-gara saya duduk dengan para cewe saya dikatakan banci. Pada waktu saya kelas 5 SD, kami kena jemur oleh bapak Nawi, beliau guru matematika kami pada waktu itu. Kami yang berjemur kalau tidak salah, saya sendiri, indra, pian, bujang dare, siddik. Untungnya pada waktu itu ujan panas, jadi kami berteduh. Penyebab kami kena jemur adalah karena kami tidak hafal perkalian. Lupa, pada waktu kelas lima kami sekolah sore, sebab kurangnya ruang kelas di SD kami.
Ketika ingin pergi sekolah saya memakai sepeda biru, dan berangkatnya jam 11:50 atau 12:05, ketika saya ingin  pergi bersama-sama dengan teman-teman saya, mereka selalu ingin pergi jam 13:00. Jadi, saya setiap harinya berangkat sendirian dan menyendiri.
Saya semenjak SD sudah di didik ortu saya supaya tidak terlalu bergantung pada uang jajan. Setiap harinya saya di beri uang jajan sebesar 500 rupiah,tapi kadang-kadang tidak saya belikan. Dan saya sisihkan untuk menabung.
Dan sewaktu kelas 6 SD, saya masih tidak mempunyai teman akrab mau pun musuh. Sebab, mungkin gara-gara bapak saya mengajar di sana, jadi mereka tidak berani usil atau mengganggu saya. Bapak saya menjadi guru matematika di SD kami, dan beliau salah satu guru yang di segani dan di hormati. Pada waktu itu saya duduk dengan, sidik, pian, bujang dare, dan indra.
Pada waktu saya kelas 6 SD , sering terjadi banjir di sekolah kami, orang pergi kesawah menggunakan sampan di halaman sekolah kami, dan proses belajar kami pun terganggu, lalu kami pun pulang awal, dan tidak lupa sewaktu pulang sekolah, kami sengaja nyebur ke dalam parit. Sebab mana jalan mana parit pun tidak tampak lagi, gara-gara air tingginya sampai ke paha kami.
Ada juga kejadian sewaktu saya kelas 6 SD, ketika pulang dari sekolah sepeda saya rusak. Ban depannya lepas. Tetapi syukur alhamdulillah, pada waktu itu ada sri dan tumini yang menolong dan membantu saya membawakan ban sepeda saya. Setiba di rumah ibu saya sangat berterimakasih kepada mereka, dan memberi mereka es lilin. O iya, saya hampir lupa. Kami ada jual es lilin, semenjak saya kelas 4  SD, dan setiap tengah hari saya selalu menjajakan atau menjual es lilin itu. Kadang-kadang saya bersama-sama dengan amman ( teman saya di samping rumah) berjualan es lilin sampai ke senangi ( salah satu dusun di desa kami ). Ketika pagi nya, pada jam 05:00 saya berjualan pisang goreng. Bersama adik saya ita, pada waktu itu satu biji harganya 500 rupiah.
Dan ketika ujian akhir sekolah, kami berujian di SD sekura. Dan pada waktu perpisahan di SD, saya tidak ikut. Sebab, saya mengalami sakit bengkak, yang mana leher saya mengembang. Dan waktu itu saya kecewa sekali, saya tidak bisa berbuat apa-apa.
Waktu pendaftaran di SMP pun di mulai, kami di beri syarat pendaftaran dengan menggunakan foto. Anehnya ketika saya ingin mengambil foto saya di toko cuci foto, saya tidak ada melihat foto saya dan saya kembali lagi ke sekolahan tempat pendaftaran dan bertanya ke teman-teman saya, lalu salah satu dari mereka ada melihat foto saya, lalu saya ajak ke tempat cuci foto untuk menunjukkan yang mana foto saya. Setiba di tempat cuci foto saya terkejut, sebab ada satu foto yang mirip dengan saya. Dan saya sangat yakin itu bukan foto saya. Tapi kata teman-teman saya itu adalah foto saya.
Dan ketika sudah masuk SMP, saya sekolah di SMP N2 Teluk Keramat. Saya masuk kelas VII C, dan ketika waktu itu saya menjumpai salah seorang teman, namanya hendra, orang belawan daerah sadayan. Dan dia sering di berigelar orang belanda, sebab kulitnya yang putih, rambutnya sedikit pirang. Ketika kelas VII kami memiliki musuh yang suka iseng, namanya misno, orangnya super gemuk, suka bercanda yang keterlaluan dan berkelakuan masih kekanak-kanakan. Dan ada juga kejadian sewaktu saya kelas VII, saya berkelahi dengan salah seorang teman sekelas, namanya rendy, orangnya kecil, dan garang-garang kera. Si rendy sering bergabung dengan preman-preman sekolah, mereka suka menalak anak-anak yang bawa uang jajan. Untungnya saya tidak pernah bawa uang jajan, kadang-kadang saya membawa uang jajan seminggu sekali, itu pun karena pelajaran olahraga. Suatu hari ketika kami diberi tugas oleh guru untuk mencatat, si rendy mulai usil, lalu di percikkannya air ke buku saya, dan akhirnya buku saya basah. Lalu saya marah, malah saya di ejeknya. Dan akhirnya kami pun berkelahi dan di tinjunya kepala saya, lalu saya balas saya tinju gusinya, dan akhirnya sampai berdarah. Setelah itu kami di panggil ke ruang guru untuk berdamai dan nama kami masuk ke dalam buku kasus, itu adalah peristiwa pertama kali saya berkelahi dengan orang, dan saya setelah itu merenung dan merasa bersalah kepadanya, sebab sampai berdarah ( pecah ) gusinya, tak lama kemudian tak tahu kenapa air mata saya keluar. Dan cepat-cepat saya hapus karena malu.
Ketika saya kelas VII saya berangkat menggunakan sepeda, adapun teman-teman saya waktu itu, pandi, sabrina, siska, ayu, dll. Tapi yang pastinya saya sering berangkat sendirian. Intah tak tau kenapa saya lebih suka sendirian dari pada berteman. Ketika di kelas pun saya lebih banyak menyendiri dari pada bergaul dengan teman-teman yang lain. Tapi sewaktu itu lah saya pertama kali mempunyai sahabat, namanya hendra. Kami sering berdua, ke perpustakaan, duduk sebangku, dan sering bercerita bersama. Suatu hari, ketika kami bercanda-canda dengan hendra, datang si misno yang suka usil, di angkatnya kaki hendra, sampai kena paku, dan lututnya terluka. Kami sering berencana untuk mengerjakan misno, tapi selalu gagal. Hendra orangnya suka terlambat, itu pun gara-gara rumahnya sangatlah jauh, dia berangkat dari rumahnya jam 05:00 dan setiba di sekolah jam 07:15, dan paling saya ingat, ketika bapak supardi yakkub ( guru bahasa inggris di SMP ) menyuruh hendra untuk maju dan mengisi soal di papan tulis, dia pasti menjawab YES atau No, hehe....
Ketika mulai kenaikan kelas, kami sudah maksimal belajar. Tetapi si hendra mengalami masalah dengan mata pelajarannya, dan untungnya pada waktu itu kami mempunyai wali kelas yang sangat baik, dia bela-belaan mempertahankan hendra supaya naik kelas, sampai-sampai merah mata ibu mempertahankannya. Nama guru tersebut adalah bu rasdiana, orang sekura. Tetapi sayangnya hendra malah berhenti bersekolah. Karena dia sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan sekolahnya.

No comments:

Post a Comment