MENCARI PERSAHABATAN YANG SESUNGGUHNYA.
Orang tua saya
menikah selama 4 tahun baru mendapat seorang anak yaitu saya, dan sudah puas
berobat kemana-mana. Mungkin karena Allah SWT masih belum ingin memberi rezeki
dan setelah 4 tahun baru lahir seorang anak laki-laki, tepatnya hari senin 3
Februari 1992, yang bermula dari jam 02:30-06:00 sakitnya, sampai-sampai ingin
di bawa ke puskesmas sekura menggunakan sampan dan bapak saya yang mendayungnya,
akhirnya sebelum sampai ke puskesmas ibu sudah melahirkan di dalam sampan yang
di sekitarnya adalah sungai yang sangat luas dan dalam, ketika itu masih dalam
perjalanan menuju puskesmas sekura. Dan ketika saya berumuran 2 tahun sering
sakit dan hampir setiap bulan atau tahunnya saya berobat.
Dahulu semenjak
saya masih kecil, sering di nakali teman-teman saya, dan di bohongi. Dan ketika
itu, saya mempunyai sepeda ban tiga, dan ketika itu saya di bujuk teman-teman
saya untuk membawa sepeda saya itu ke jembatan besar. Dan pada waktu itu saya
di asuh oleh alm nenek saya.....
Ketika saya
masih kecil, saya sangat disayangi oleh ke dua orang tua saya, terutama ayah
saya. Kemana pun ia pergi pasti membawa saya bersamanya, pada waktu itu saya
memiliki mainan yang lengkap, ada pesawat jet, monyet bermain dram, pinguin
loncat, dan lain-lain. Sayangnya saya orangnya tidak begitu hemat, habis semua
mainan saya rusakkan. Saya mempunyai adik perempuan, namanya ita ( Elita ).
Sewaktu kecil dia sering saya nakali, saya tangisi, saya jahili, dan lain-lain.
Semenjak saya kelas 4 SD saya memiliki teman akrab, namanya erpandes. Tapi,
sayangnya sewaktu kenaikkan kelas, dia tidak naik. Jadi kami berpisah, dan pada
kelas 5 SD saya duduk dengan rombongan suharmini ( minik ), siska ( ika ), dan
netik. Dan gara-gara saya duduk dengan para cewe saya dikatakan banci. Pada
waktu saya kelas 5 SD, kami kena jemur oleh bapak Nawi, beliau guru matematika
kami pada waktu itu. Kami yang berjemur kalau tidak salah, saya sendiri, indra,
pian, bujang dare, siddik. Untungnya pada waktu itu ujan panas, jadi kami
berteduh. Penyebab kami kena jemur adalah karena kami tidak hafal perkalian.
Lupa, pada waktu kelas lima kami sekolah sore, sebab kurangnya ruang kelas di
SD kami.
Ketika ingin
pergi sekolah saya memakai sepeda biru, dan berangkatnya jam 11:50 atau 12:05,
ketika saya ingin pergi bersama-sama
dengan teman-teman saya, mereka selalu ingin pergi jam 13:00. Jadi, saya setiap
harinya berangkat sendirian dan menyendiri.
Saya semenjak
SD sudah di didik ortu saya supaya tidak terlalu bergantung pada uang jajan.
Setiap harinya saya di beri uang jajan sebesar 500 rupiah,tapi kadang-kadang
tidak saya belikan. Dan saya sisihkan untuk menabung.
Dan sewaktu
kelas 6 SD, saya masih tidak mempunyai teman akrab mau pun musuh. Sebab,
mungkin gara-gara bapak saya mengajar di sana, jadi mereka tidak berani usil
atau mengganggu saya. Bapak saya menjadi guru matematika di SD kami, dan beliau
salah satu guru yang di segani dan di hormati. Pada waktu itu saya duduk
dengan, sidik, pian, bujang dare, dan indra.
Pada waktu saya
kelas 6 SD , sering terjadi banjir di sekolah kami, orang pergi kesawah
menggunakan sampan di halaman sekolah kami, dan proses belajar kami pun
terganggu, lalu kami pun pulang awal, dan tidak lupa sewaktu pulang sekolah,
kami sengaja nyebur ke dalam parit. Sebab mana jalan mana parit pun tidak
tampak lagi, gara-gara air tingginya sampai ke paha kami.
Ada juga
kejadian sewaktu saya kelas 6 SD, ketika pulang dari sekolah sepeda saya rusak.
Ban depannya lepas. Tetapi syukur alhamdulillah, pada waktu itu ada sri dan
tumini yang menolong dan membantu saya membawakan ban sepeda saya. Setiba di
rumah ibu saya sangat berterimakasih kepada mereka, dan memberi mereka es
lilin. O iya, saya hampir lupa. Kami ada jual es lilin, semenjak saya kelas
4 SD, dan setiap tengah hari saya selalu
menjajakan atau menjual es lilin itu. Kadang-kadang saya bersama-sama dengan
amman ( teman saya di samping rumah) berjualan es lilin sampai ke senangi (
salah satu dusun di desa kami ). Ketika pagi nya, pada jam 05:00 saya berjualan
pisang goreng. Bersama adik saya ita, pada waktu itu satu biji harganya 500
rupiah.
Dan ketika
ujian akhir sekolah, kami berujian di SD sekura. Dan pada waktu perpisahan di
SD, saya tidak ikut. Sebab, saya mengalami sakit bengkak, yang mana leher saya
mengembang. Dan waktu itu saya kecewa sekali, saya tidak bisa berbuat apa-apa.
Waktu
pendaftaran di SMP pun di mulai, kami di beri syarat pendaftaran dengan
menggunakan foto. Anehnya ketika saya ingin mengambil foto saya di toko cuci
foto, saya tidak ada melihat foto saya dan saya kembali lagi ke sekolahan
tempat pendaftaran dan bertanya ke teman-teman saya, lalu salah satu dari
mereka ada melihat foto saya, lalu saya ajak ke tempat cuci foto untuk menunjukkan
yang mana foto saya. Setiba di tempat cuci foto saya terkejut, sebab ada satu
foto yang mirip dengan saya. Dan saya sangat yakin itu bukan foto saya. Tapi
kata teman-teman saya itu adalah foto saya.
Dan ketika
sudah masuk SMP, saya sekolah di SMP N2 Teluk Keramat. Saya masuk kelas VII C,
dan ketika waktu itu saya menjumpai salah seorang teman, namanya hendra, orang
belawan daerah sadayan. Dan dia sering di berigelar orang belanda, sebab
kulitnya yang putih, rambutnya sedikit pirang. Ketika kelas VII kami memiliki
musuh yang suka iseng, namanya misno, orangnya super gemuk, suka bercanda yang
keterlaluan dan berkelakuan masih kekanak-kanakan. Dan ada juga kejadian
sewaktu saya kelas VII, saya berkelahi dengan salah seorang teman sekelas,
namanya rendy, orangnya kecil, dan garang-garang kera. Si rendy sering
bergabung dengan preman-preman sekolah, mereka suka menalak anak-anak yang bawa
uang jajan. Untungnya saya tidak pernah bawa uang jajan, kadang-kadang saya
membawa uang jajan seminggu sekali, itu pun karena pelajaran olahraga. Suatu
hari ketika kami diberi tugas oleh guru untuk mencatat, si rendy mulai usil,
lalu di percikkannya air ke buku saya, dan akhirnya buku saya basah. Lalu saya
marah, malah saya di ejeknya. Dan akhirnya kami pun berkelahi dan di tinjunya
kepala saya, lalu saya balas saya tinju gusinya, dan akhirnya sampai berdarah.
Setelah itu kami di panggil ke ruang guru untuk berdamai dan nama kami masuk ke
dalam buku kasus, itu adalah peristiwa pertama kali saya berkelahi dengan
orang, dan saya setelah itu merenung dan merasa bersalah kepadanya, sebab
sampai berdarah ( pecah ) gusinya, tak lama kemudian tak tahu kenapa air mata
saya keluar. Dan cepat-cepat saya hapus karena malu.
Ketika saya
kelas VII saya berangkat menggunakan sepeda, adapun teman-teman saya waktu itu,
pandi, sabrina, siska, ayu, dll. Tapi yang pastinya saya sering berangkat
sendirian. Intah tak tau kenapa saya lebih suka sendirian dari pada berteman.
Ketika di kelas pun saya lebih banyak menyendiri dari pada bergaul dengan
teman-teman yang lain. Tapi sewaktu itu lah saya pertama kali mempunyai
sahabat, namanya hendra. Kami sering berdua, ke perpustakaan, duduk sebangku,
dan sering bercerita bersama. Suatu hari, ketika kami bercanda-canda dengan
hendra, datang si misno yang suka usil, di angkatnya kaki hendra, sampai kena
paku, dan lututnya terluka. Kami sering berencana untuk mengerjakan misno, tapi
selalu gagal. Hendra orangnya suka terlambat, itu pun gara-gara rumahnya
sangatlah jauh, dia berangkat dari rumahnya jam 05:00 dan setiba di sekolah jam
07:15, dan paling saya ingat, ketika bapak supardi yakkub ( guru bahasa inggris
di SMP ) menyuruh hendra untuk maju dan mengisi soal di papan tulis, dia pasti
menjawab YES atau No, hehe....
Ketika mulai
kenaikan kelas, kami sudah maksimal belajar. Tetapi si hendra mengalami masalah
dengan mata pelajarannya, dan untungnya pada waktu itu kami mempunyai wali
kelas yang sangat baik, dia bela-belaan mempertahankan hendra supaya naik
kelas, sampai-sampai merah mata ibu mempertahankannya. Nama guru tersebut
adalah bu rasdiana, orang sekura. Tetapi sayangnya hendra malah berhenti
bersekolah. Karena dia sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan sekolahnya.
No comments:
Post a Comment